Selasa, 07 Juli 2015

Dia

Mungkin semua itu nggak ada yang namanya kebutulan, tapi sudah di takdirkan olehNya untuk ketemu dengan orang yang sama sekali nggak kita duga-duga sebelumnya dan kita juga bisa belajar hal yang baru dari orang tersebut. Sama halnya kayak aku bertemu dengan satu orang ini. Pertama kali ngeliat orang ini saat aku akan pulang, saat yang bersamaan pula dia baru datang. Kesan pertama saat bertemu dia itu seorang yang ramah, pediam, dan nggak tahu kenapa bawaanya itu cool banget. Karena aku buru-buru pulang jadi nggak sempat berkenalan dengannya. Seminggu kemudian aku datang ke tempat itu untuk menghadiri rapat acara ramadhan, disanalah untuk kali kedua aku bertemu dengan dia lagi. Di hari itu lah kita bekernalan, dan aku mulai tahu tentang dia. Setiap minggu pasti kita bertemu untuk rapat mempersiapkan acara ramadhan. Saat rapat minggu ke dua aku baru tahu kalau dia itu baru saja lulus SMA dan lagi nunggu pengumuman SPMB. Dan sekali aku pernah ketemu dia di kampus ku, dia ikutan acaranya anak komunikasi tentang bagaimana pengambilan gambar untuk dijadikan video atau film. Menurutku dia anak yang baru lulus SMA udah ikut serta acaranya anak fakultas komunikasi, itu hal yang jarang banget aku liat apalagi waktu aku SMA dulu nggak terpikirkan untuk ikutan acara-acara kayak gitu dan  biasa anak-anak yang baru SMA lebih memilih buat main sama teman-teman, atau sibuk daftar-daftar ke universitas, atau bahkan nggak bakal kepikiran buat ikutan hal-hal yang kayak gituan. Terus baru-baru aku tahu kalau dia itu memang dari SMA itu udah suka dengan hal-hal yang berbau jurnalistik mulai dari merekam video untuk dijadikan berita. Kalau aku liat dia anak yang mempunyai banyak banget keinginan tapi belum bisa merealisasikan semuanya. Ternyata dia itu juga ikutan beberapa komunitas-komunitas, yang salah satunya komunitas yang aku disana juga.
Semua orang pasti punya kelebihan dan kekurangan nah dia menurutku anak yang bawaanya cool abis, bikin orang yang lihat dia jadi penasaran  dan suka tapi ini bukan menurutku aja loh. Dari semua panitia acara ramadhan dia salah satu panitia yang sering di ledekin dan disenengin tapi bukan pantia aja yang suka, anak-anak kecil juga suka sama dia. Tapi dia itu kekurangan dia itu kalau nggak disuruh ngomong dia nggak bakal berani ngomong, dia itu bawaannya pendiam. Dan yang lebih keren lagi dia ngirimin video rekaman di kirim ke stasiun televisi, lalu videonya dia terpilih untuk di siarkan.
Dari dia aku belajar kalau kita harus punya tujuan apa yang mau, mulai kita masih duduk di bangku sekolah, lalu kita usahakan supaya apa yang kita inginkan terwujud dengan cara belajar dari yang sudah expert dibidangnya

semoga kamu nggak disibukan dengan ikut serta dalam kegiatan komunitas-komunitas, dan tetap menomor satukan pendidikan.

Minggu, 31 Mei 2015

Berharap yang terbaik

 Semenjak mbak ku menikah dengan seseorang yang menurutku nggak sesuai dengan harapan  serta yang diimpikan oleh kedua orangtuaku. Bukannya mau menjelekkan suaminya, tapi memang begitu lah yang terjadi. Iya semenjak itu semua pandangan tentang cowok itu berubah, aku menjadi lebih berhati-hati untuk menjalin hubungan, lebih selektif lagi, lebih untuk nggak terlalu suka banget. Dan semenjak itu juga setiap ketemu sama tante, om, mbah uti selalu di kasih wejangan yang intinya jangan cepet-cepet nikah, kerja dulu aja, entar kalau kamu cepet-cepet nikah kamu malah nggak bisa seneng-seneng dan nikmati masa-masa bebas. Wejangan yang paling sering mbah uti bilangin ke aku itu “nduk kamu habis lulus kuliah jangan langsung nikah ya” kalau udah di bilangin kayak itu aku cuma bisa tersenyum lalu menganggukan kepala yang menandakan jawaban “iya”.
aku sendiri juga nggak menyangka akan berefek sebegitunya sampai keluarga besar aja bilang kayak gitu ke aku, yang nggak kalah seringnya ibu juga selalu ngingetin kalau cari pasangan itu hati-hati jangan karena kamu suka atau cinta terus iya iya aja diajak nikah, karena kalau sudah ke hal yang namanya nikah itu bakal kompleks masalahnya kalau akan pisah dan pula akan membawa-bawa nama keluarga besar. Sampai sekarang saja aku nggak ngerti kenapa mba pingin cepet-cepet nikah dan milih dia untuk menjadi pasangannya, apa itu namanya jodoh? atau itu semua sudah ditakdirkan? tapi bukannya kita bisa mengubah takdir kita sendiri, seperti contoh menghindari terantuk dari batu, atau memilih makanan pedas atau asin agar tidak terkena sakit, semua adalah pilihan dari takdir bukan?
sekarang sih aku cuma bisa berdoa semoga di beri yang terbaik aja buat mba ku ini.