Sabtu, 27 Desember 2014

Pesan Ibu 。◕‿◕。

           Ibu selalu berpesan kepada anak-anaknya untuk tidak terlalu cepat untuk menikah. kalau kamu sudah menikah nanti kamu akan dipenuhi dengan berbagai tanggung jawab sehingga kamu enggak punya waktu untuk diri sendiri karena kamu sudah harus membagi- bagi waktu untuk semuanya. "Jadi besok kalau sudah lulus kuliah, cari kerjaan terus bahagian diri mu dengan berbagai kegiatan yang kamu inginkan dan jangan mikirin untuk cepet-cepet menikah, kayak ibu ini sudah pernah ngerasain gimana dunia kerja, gimana bisa pergi dengan bebas sama teman-teman tanpa harus mikirin rumah terlebih suami" ucap ibu. Dan aku cuma bisa jawab "iya bu, aku nggak akan cepet-cepet pingin nikah toh aku yo masih pingin kerja terus pergi jalan-jalan". "iya gitu, jangan kayak mbamu yang pingin cepet-cepet nikah jadi kayak gitu kan?" tambah ibu lagi. "iya bu, aku juga nggak pingin kayak gitu. aku pingin pas nikah itu bahagia, nggak tertekan kayak mba" jawabku kembali.
Aku juga nggak habis pikir kenapa mba begitu pingin cepet-cepet nikah, padahal ibu sama bapak ya nggak menyuruh mba buat cepet-cepet nikah, tapi entah lah mungkin karena niat awalnya mba mau mengurangi beban ibu sama bapak. Tapi ternyata setelah menikah justru kebalikannya, mba jadi nambahin beban ibu sama bapak dan suami mba juga belum dapat pekerjaan tetap sehinggan suami mba masih minta uang buat nambahin biaya keperluan rumah tangganya walau minta uangnya ke orang tua suami mba. serta ditambah lagi suami mba meneruskan kuliah dan nggak bisa bagi waktu saat mengerjakan tugas kuliah, waktu untuk kuliah, waktu untuk keluarga sehingga semuanya jadi berantakan mba dan suaminya suka berantem. Lalu suami mba juga terlalu memetingkan kepentingan dirinya sendiri, sehingga semua pekerjaan rumah kayak beresin rumah, masak buat sarapan, cuci piring,dan lain sebagainnya mba yang ngerjain terlebih sekarang mba punya anak sampai yang ngurus anak itu mba. Suami mba itu terlalu apatis, dan nggak mikirin gimana perasaan mba. Lalu mba juga nggak nurut-nurut aja sama suaminya, iya sih seorang istri itu harus nurut sama suaminya, tapi kan kayak gitu juga. Terus yang lebih parahnya lagi mba terlalu manjain suaminya, kalau suami dinasehatin sama ibu atau disalahani sama adek dan suaminya mba nggak terima pasti suami mba bakal ngadu ke mba. Aku aja kalau kayak gitu, pasti nggak tahan dan mending tinggal pergi aja. Itu belum seberapa, yang lebih parah lagi saat kita kumpul keluarga besar di yogja lalu diminta untuk menginep dua malam, suami mba nggak mau dan minta pulang aja padahal anaknya lagi seneng-senengnya buat kumpul sama saudara-saudara jauhnya. Sampai di nasehatin ibu sama bapak aja, suami mba jawabnya senggak, angkuh, sok. Jadi tante, om , mbah, kesel dan marah sama suami mba. Padahal juga mba juga masih pingin kumpul sama saudara-saudara, tapi suami mba tetep aja minta pulang.
Gara- gara itu, keluarga besar pada nggak seneng sama suami mba yang angkuh, sombong, egois, nggak ada penilaian positif-positif di mata keluarga.
"Lul, kamu denger omongan ibu tadi kan?" ucapan ibu mengagetkan ku "aaaaa, iya bu aku denger kok" jawab ku dengan setengah kaget. "Pesan ibu bakal aku inget terus, aku nggak akan cepet-cepet nikah, dan aku juga akan berhati- hati dalam memilih pendamping seumur hidupku, imamku dan aku nggak mau kayak mbaku" ucapku dalam hati.


Jumat, 18 Juli 2014

Temanku yang istimewa

Semua orang terlahir didunia dengan sifat dan sikap yang berbeda-beda, sama hal dengan temanku yang satu ini. Dia seseorang yang berbeda dari kebanyakan orang yang pernah aku temui, bahkan saat orang lain bertemu dengan dia pun pasti akan bilang hal yang sama. Dia orang yang aku lihat pertama kali datang kekampus bersama ibunya saat kumpul mengerjakan tugas ospek di kampus dan aku langsung mengatakan “pasti aku akan berteman dengannya” dalam hati. Walaupun aku hanya melihatnya dari kejauhan namun entah kenapa aku sangat yakin aku dan dia akan berteman.
Saat ospek berlangsung hari pertama, dia datang dengan apa adanya dia yang mungkin orang lain melihat dia, gak percaya kalau dia kuliah disalah satu universitas di solo dan mengambil jurusan psikologi. Aku saja yang pertama kali melihat dia saat kumpul dikampus untuk mengerjakan tugas ospek saja setengah gak percaya. Tapi walaupun gitu, aku gak boleh meremehkan kemampuannya dia siapa tahu memang pembawaan dia saja yang seperti itu. Namun saaat waktu istirahat aku sudah tidak melihat dia lagi, menurut kabar yang aku dengar dia sakit dan gak ijinkan untuk mengikuti ospek lagi. Kemudian ospek hari kedua sampai terakhir aku sudah tidak melihat dia lagi untuk mengikuti ospek. Sampai pada akhirnya aku bertemu dia kembali saat akan tes baca al-qur’an didepan parkiran mobil, dia yang masih datang bersama dengan ibunya.
Aku dan teman-teman baruku mengampiri dia yang sedang duduk bersama ibunya tidak jauh dari mobil yang baru saja diparkir. Disanalah aku dan teman-teman baruku berkenalan dengan dia beserta ibunya, saat kami berkenalan satu persatu terlihat dia seperti kesusahan mengulangi nama kami satu persatu serta dengan pandangan yang sedikit berbeda dengan orang-orang pada umumnya. Setelah kami berkenalan dengan dia berserta ibunya, ibunya pun mempercayakan dia ikut dengan kami untuk mengikuti tes baca Al-qur’an di kampus.
Lalu kamipun mencari informasi dimana tes baca Al-qur’an akan dilakukan, untuk itu lah kami putuskan masuk ke dalam dan bertanya-tanya kepada orang-orang yang sedang yang sedang bergerombol. Setelah kami dapat informasi dimana tempat diadakan tes itu, kami pun berjalan menuju ruang itu. Saat jalan menuju kesana, temanku yang bernama meli mengajak dia ngobrol tapi sayang saat diajak ngobrol dia jawabnya lama dan bahkan dia hanya diam saja serta dengan  tatapan mata yang tidak tetap. Kemudian, setelah kami sampai di tempat tes itu kami pun membaca kertas yang ditempel pada pintu dan kami semua ternyata sekelas semua termasuk dia. Nggak lama kami sampai disana, datanglah beberapa ibu-ibu yang sepertinya beliau akan mengetes baca al-qur’an kita semua mahasiswa baru. Kemudian nama kami dipanggil satu persatu berdasarkan urutan nim dan nimku berda diawal jadi aku masuk terlebih dahulu, setelah aku selesai di tes barulah dia masuk ke dalam ruangan. Selama dia didalam ruangan ada teman sekelasku yang namanya dinda, dinda bercerita tentang dia yang gak focus kalau diajak bicara dan dinda juga mengatakan dia seperti orang autis yang pandangannya matanya tidak focus pada orang yang sedang mengajaknya berbicara terus ekspresi wajahnya itu datar kalau diajak berbicara. Nggak lama dinda bercerita panjang lebar, diapun keluar dan berpamitan kepada kita untuk pulang duluan dengan ekspersi wajah yang datar.
dua hari kemudian, ada pengumuman kalau para mahasiswa baru disuruh datang kekampus untuk bertemu dengan pembimbing akademik, saat dikumpulkan perkelas aku kembali gak melihat dia. Sampai pada akhirnya aku melihat saat kuliah hari pertama itupun dia gak kuliah full sesuai jadwal. Dan di kuliah pun sering bolos sampai pada matakuliah hari jum’at aku baru ngeliat dia masuk kuliah, lalu saat istirahat ada beberapa teman-teman cowok dikelasku ngisengin dia buat coba ngerokok, yang padahal dia gak pernah ngerokok, waktu pertama kali menghisap rokok dia udah tersedak dan teman-temanku yang lain malah pada tertawa senang. Saat aku ngeliat itu sama teman-temanku, rasanya aku pingin tarik dia dari keisengan teman-teman cowok sekelasku dan marahin mereka satu persatu. Tapi aku gak bisa, karena aku saat itu aku gak punya keberanian untuk memarahi mereka. Yang aku bisa lakukan hanya melihat dengan rasa kasian.
Keesokan harinya aku sama teman-temanku sepakat kalau begitu istirahat kita langsung ajak dia untuk makan siang bareng agar dia gak diisengin serta diajarin yang nggak-nggaknya. Akhirnya saat istirahat itu kita langsung ngajak dia buat makan di halaman kampus dan ngobrol-ngobrol tentang dia. Dan kebetulan meli saat itu dapat arisan antar anak satu kelas, jadi kita semua dijajani sama meli. Disana kita bercerita banyak, dan tak lupa kita juga menanyakan tentang dia. Saat itu lah dia mulai bercerita dengan sedikit kita paksa, dia itu sebernarnya terkena schizophrenia. Walau sedikit malu-malu dia bercerita asal mula sebelum dia terkena schizophrenia. Berdasarkan ceritanya , dia terkena schizophrenia sebelum ujian SMA. Saat sebelum ujian dia sakit tipes walau sakit tapi dia tetap belajar karena terlalu ngotot buat belajar di keadaan sakit dan akhirnya terkena schizophrenia.
Semenjak kita berlima mengetahui kalau dia terkena schizophrenia, kita mulai peduli dengannya dan sangat menjaga dia gak diisengin dan gak diajarin yang nggak-nggak sama teman-teman cowok kelasku

Jumat, 27 Juni 2014

Main Ke Radya Pustaka


Mengunjung Cagar Budya
Museum Radya Pustaka Surakarta 




Disusun Oleh :
Leli Nurul Ikhsani (F100110005)
Novita Bintaraningtyas (F100110010)
Asyifa Ayu Aksari (F100110026)
Kelas : I 



  
Novita, Leli, Asyifa









   Haiiii, mau sedikit cerita nih tentang pengalaman kita bertiga yang lagi pertama kalinya datang dan masuk ke Museum Radya Pustaka di daerah Jalan Slamet Riyadi, ya ya kita udah sekitar 20tahunan tinggal di karasidenan Surakarta tapi baru sekali itu masuk ke sana padahal sering banget wira wiri di jalanan Slamet Riyadi hehehe maklumlah namanya juga anak muda :p Museum ini sudah berusia hampir 124 tahun yang lalu, udah tua banget ya :D
Yapp pertama kita janjian nih buat langsung ketemu disana, sampai disana beli tiket dulu buat orang sama kamera, murah kok harganya 1 tiket Rp. 5rb trus 1 kamera juga Rp.5rb padahal sebelum kesana salah satu dari kita sempat browsing tentang Museum itu trus harga tiket kamera Rp.2.500 eh baru berapa jam harga udah naik hahaa ya ya masalah harga sih kecil kok buat kita bahkan kalo mau lebih mahal sih gak papa kan juga buat perawatan Museum biar lebih apik lagi gitu :D
Kotak Musik Pemberian Napoleon Bonaparte
Gamelan
      Udah beli tiket, kita langsung masuk nih, di bagian depan ada senjata – senjata jaman dahulu, ada keris – keris terus ada arca – arca Kerajaan, ada juga hiasan piring yang semuanya masih terawat. Ada juga semacam kotak musik pada jaman dahulu pemberian dari Napoleon Bonaparte buat Pakubuwono ke 6. Kemudian masuk ke dalam lagi, ada berbagai macam  peralatan gamelan dan kawan – kawannya. Terus disisi kanan dan kirinya gamelan ada wayang – wayang yang  jumlahnya cukup banyak, dari yang kecil 
Mesin Ketik Huruf Jawa
Pakaian Kebesaran Bupati Keraton Surakarta
sampai yang besar trus dari yang kurus sampai yang gemuk alias raksasa hehee terus ada patung bapak – bapak pakai Pakaian Kebesaran Bupati Keraton Surakarta, Pakaian itu biasa digunakan untuk menyambut tamu besar yang datang ke Keraton Surakarta. Kemudian, ada juga mesin ketik huruf jawa yang ditata di dalam kotak sehingga masih terlihat apik.
Masuk ke dalam lagi, ada beberapa mata uang kuno dari berbagai Negara di Indonesia , ada yang uang kertas ada juga uang logam. Kemudian ada miniatur Keraton Surakarta, miniatur Masjid Agung Demak, dan Miniatur Makam Imogiri.
      Sebenarnya Museumnya sangat nyaman dan bersih, semuanya tertata rapi namun barang – barang yang ada disana tinggal sedikit karena banyak yang hilang dicuri sama orang – orang yang tidak bertanggung jawab dengan benda –benda kuno yang banyak nilainya itu. Kasihan Kasihan Kasihan :’(
       Iya sih, barang – barang peninggalan jama dahulu atau benda-benda kuno kalau dijual harganya sangat mahal tapi walaupun gitu gak semestinya demi uang kita sampai mencuri barang-barang itu untuk di perjual belikan. Semestinya itu, kita menjaga agar peninggalan-peninggalan jaman dahulu supaya kelak anak cucu kita nanti masih bisa melihat barang-barang peninggalan jaman dahulu seperti senjata-senjata, terus keris- keris, gamelan, wayang-wayang, sehabis itu  arca – arca Kerajaan, Pakaian Kebesaran Bupati Keraton Surakarta dan masih banyak lag
      Yah mungkin cukup sekian cerita dari kita tentang perjalanan di Museum yang tercinta ini hehehe ternyata nggak ada ruginya kok main main ke tempat yang bersejarah kayak gitu hehee :p

Rabu, 11 Juni 2014

Flashback

Kamu yang dulu pernah menggisi semua hari-hariku dan kamu orang yang sangat special bagiku. Kini kamu telah pergi jauh tuk melanjutkan pendidikan diperkuliah, sejak itu aku berdoa “semoga kita bisa dipertemukan kembali”.
Setelah kurang lebih empat tahun, aku sudah mulai bisa melupakanmu karena sejak kita mengakhiri hubungan kita dulu aku belum bisa melupakan dan ditambah lagi kamu mendekati sahabatku sendiri. Walaupun sahabatku mengetahui hubunganku dengganmu dulu  tapi tetap saja dia  menyukaimu. Aku gak bisa nyalahin sahabatku, karena yang namanya orang jatuh cinta gak bisa dibuat-buat atau dibohongin. Cinta itu hadir dengan sendirinya, tanpa kita mengetahui kenapa kita bisa jatuh cinta kepada orang itu.
Kamu itu orang yang dengan mudah dapat membuat cewek-cewek dideketmu salah tingkah sendiri dengan caramu memperlakukan dia. Kamu pula seorang cowok yang  dengan mudah membuat cewek nyaman dideketmu. Kamu pula orang yang sangat perhatian dengan orang lain. Kamu, ya kamu dengan apa adanya tanpa menginginkan untuk memamerkan harta orangtuamu. Walau kamu seorang cowok yang berpunya tapi untuk penampilan dan pembawaan kamu itu sederhana serta orang lain yang tidak mengenal kamu pun tidak akan percaya kalau kamu itu orang yang berpunya.
Kamu selalu berusaha untuk tidak mengecewakan orang lain atau teman-temanmu tapi justru hal ini malah kebalikannya. Nggak tahu gimana caramu agar tidak mengecewakan teman-temanmu, tapi yang aku tahu kamu selalu selalu dan selalu berusaha agar tidak mengecewakan teman-temanmu termasuk aku diantaranya.
Kamu orang sangat sabar, dan dapat mengkontrol emosimu sendiri. Walaupun kamu sedang marah semarah-marahnya dengan temanmu tapi kamu masih bisa mengkontrol emosi mu agar orang yang disekitarmu tidak terkena imbas dari kemarahanmu. Aku masih ingat betul saat kamu sedang marah- marahnya dengan temanmu  tapi saat aku bertanya kepada mu, kamu langsung dapat mengubah intonasi suaramu secara lembut yang semula intonasi suaramu sangat keras saat berbicara dengan temanmu. Dan pancaran matamu yang semula terlihat sangat kesal tapi saat aku berbicara padamu pancaran mata itu berubah menjadi pancaran mata sangat tulus.

Sabtu, 07 Juni 2014

Dari benci berubah jadi suka dan peduli

Aku tahu kalau benci itu beda tipis sama suka, mau kita membenci seseorang dengan embel-embel “sedikit” membencinya atau dengan embel-embel “bener-bener benci” tetap aja efek dari kebencian kita terhadap seseorang itu akan berubah jadi suka dan ujung-ujungnya bakal jadi teman dekat bahkan sangat dekat atau bisa dikatakan jadinya suka. Dan aku rasa sekarang aku terkena efek dari kebencian terhadap kamu. Kamu yang bener-bener aku benci sampai aku berusaha untuk menghindari agar tidak bertemu dengan mu di kampus, tetapi sekarang aku malah mencarimu kalau tidak bertemu atau melihatmu. Walaupun dihadapanmu aku terkesan tidak menyukaimu, tetapi tetap saja aku masih peduli dan bahkan sangat peduli terhadapmu.  Aku butuh waktu yang cukup lama untuk mengatakan “iya” kalau aku mulai peduli terhadapmu. Aku enggak tahu, apa kini rasa kebencian ku berubah menjadi suka terhadapmu.
Satu sisi aku sangat-sangat benci terhadap kamu, tetapi di tengah-tengah kebencian itu aku mulai untuk peduli terhadapmu dan bahkan pingin rasanya untuk mengubah sikapmu yang sempat bikin aku ilfeel. Aku rasa, aku harus buang jauh-jauh keinginan untuk mengubah sikapmu karena kamu orang yang keras kepala bahkan seenakmu sendiri serta kamu orang yang tidak suka untuk diatur. Aku enggak begitu mengenalmu, jadi mungkin saja itu hanya persepsi ku saja tetapi itulah yang lihat selama satu semester ini .
Kalau aku bertanya sama mantanmu dulu, kamu itu orang yang bertanggung jawab lalu mempunyai semangat yang tinggi untuk melakukan sesuatu. Iya sih, ada yang benarnya tapi mungkin itu hanya saat kalian masih bersama dan sekarang dia berubah. Walau mantanmu masih memujimu, tapi mantanmu sempat mengatakan kalau kamu “keliatan kok kalau dia itu sombong dan itungan, untung dia gak ngasih aku bon buat ganti uang yang dia keluarin waktu kita pacaran dulu “ mantanmu aja sampai mengatakan seperti itu, padahal mantanmu ini dulu adalah orang yang mengaggap kamu special baginya.
Apa karena dia adalah orang yang special bagi mu sehingga kamu enggan untuk memperlihatkan semua sikap dan sifatmu yang jelek-jelak bahkan kamu menjadi orang lain dihadapan orang yang bagimu special atau kamu sukai. Mungkin itu yang kamu perlihatkan kepada orang yang special bagimu atau saat kamu sedang mendekati cewek bahkan kamu tidak hanya  satu cewek yang kamu dekatin tapi bisa dua bahkan tiga orang cewek. Dan setelah kamu mendapatkan satu dari cewek-cewek itu, kamu bakal memperlihatkan sedikit demi sedikit sifat dan sikap aslimu, walau cewek ini enggak sadar kalau itu adalah sifat dan sikap asli mu. Lalu setelah kamu bosan dengan cewek ini, kamu akan mencari cewek lain dengan cara yang sama pula.

Caramu untuk mendekati cewek-cewek itu gampang banget untuk aku baca, karena kamu sama seperti orang  yang special bagiku dulu. Kamu tidak jauh berbeda dengannya, walau aku tahu bahwa setiap orang itu memiliki sifat dan sikap yang berbeda-beda tapi walaupun begitu ada satu atau dua dari setiap orang itu memiliki kemiripan yang sama.

Kamis, 29 Mei 2014

Kamu


Ku pikir saat melihat mu pertama kali, kamu orang baik, tanggung jawab dan peduli sama teman-temanmu. Tapi makin ku kenal kamu dan makin aku sering berinteraksi dengan mu, semua penilaian ku tentang kamu semakin hari semakin turun. Enggak ku sangka kamu orang kurang tanggung jawab, ah.. aku rasa bukan kurang tanggung jawab lagi tapi tidak tanggung jawab. Kamu orang yang pertama kali membuatku untuk  membuka mata lebar-lebar agar tidak terlalu menilai orang secara langsung, karena kebiasanku selalu menilai orang saat kita pertama bertemu. Ternyata kamu sama sekali jauh sangat jauh berbeda dari penilaian ku awal saat kita bertemu dulu. Kamu orang yang tidak punya pengertian kepada temanmu cewek yang pulang malam-malam sendirian tanpa membawa kendaraan dan kamu tidak mengajaknya untuk pulang bareng kamu, apa seharusnya temanmu ini memintamu untuk menganterkannya pulang baru kamu akan mengantarkannya. Setidaknya kamu sebagai orang yang melihat temanmu pulang malam-malam sendirian serta tidak membawa kendaraan mengajaknya untuk pulang bareng atau memberikan tumpangan untuk dia, terlebih kamu itu seorang cowok yang seharusnya peka sama hal-hal seperti itu serta kamu juga  yang akan bertanggung jawab kelak saat telah berumah tangga. Kalau hal seperti itu saja diabaikan dan bahkan dianggap tidak penting, gimana kelak jika memegang tanggung jawab yang besar kalau hal yang kecil seperti itu saja diabaikan. Lalu yang lebih parah lagi, saat kamu diminta untuk menjemput temen cewekmu untuk berangkat ke kampus bareng, tapi saat kuliah selesai kamu malah menyuruh temen cewekmu itu untuk pulang kerumah sendiri dengan membawa kendaraanmu. Saat aku melihat itu, aku sudah nggak ngerti gimana jalan pikirmu. Padahal saat kamu menjemput kerumahnya pasti bertemu dengan ibunya dan ibunya otomatis mengetahui kalau anaknya berangkat kuliah sama kamu, tapi apa setelah selesai kuliah kamu malah menyuruhnya untuk pulang duluan dengan membawa kendaraanmu. kamu menyuruhnya untuk pulang duluan, dengan alasan kamu masih ingin berada dikampus. Mungkin kamu gak sadar kalau kamu sudah ngelakuin kesalahan yang sangat fatal dan efeknya di kemudian hari bukan saat itu. Tanpa kamu sadari pula kamu sudah membikin banyak pihak yang kecewa, mulai dari teman cewekmu ini lalu ibunya teman cewemu ini dan ibumu sendiri yang sudah merawat kamu dari kecil serta mengajarkanmu untuk bertanggung jawab. Pasti kalau ibumu mengetahui hal ini, beliau akan sangat-sangat kecewa pada anaknya yang sudah beliau rawat dari kecil serta diajarkan untuk bertanggung jawab.

Atau kamu seperti ini karena, kamu selalu dimanja oleh kedua orang tuamu bahkan kedua orang tuamu tidak menyadari kalau sudah terlalu memanjakanmu. Kamu mungkin nggak pernah memposisikan dirimu sebagai orang terdekat dari teman cewekmu itu, seandainya jika kamu ada diposisi menjadi orang terdekat dari teman cewekmu itu, apa yang akan kamu lakukan jika melihat teman cewekmu itu diperlakukan seperti itu oleh orang lain? Kamu pasti bakal marah dan gak habis pikir sama orang itu. Tapi sayangnya kamu nggak pernah memposisikan sebagai orang terdekat dari orang kamu perlakukan tidak baik.

Kalau boleh bilang aku sebenarnya menyukai mu, tapi dulu sebelum aku mengetahui kamu seperti apa.

Sabtu, 17 Mei 2014

Tentang kamu dan temanmu

Kamu yang katanya mau berubah, tapi aku lihat sama sekali enggak. Kamu itu ternyata, semakin aku kenal sama kamu, semakin aku memahami kamu, aku semakin enggak ngerti kamu orang yang kayak gimana dan semakin aku ilfeel pula. Kamu yang dulu punya point plus dari ku, sekarang point plus itu makin lama berkurang dan bahkan sudah enggak ada point plus dari ku.  Aku sudah sangat sabar sama tingkah polamu, tapi apa? Kamu semakin menjadi dan sampai pada puncak kesabaranku habis, aku sudah enggak bisa mengontrol kemarahanku dan mengkontrol dirikku sendiri keluarlah semua amarah yang salami ini ku tahan. Setelah itu, kamu sama sekali enggak berusaha untuk minta maaf. Aku samapai berpikir sebenarnya hatimu itu terbuat apa, enggak sedikitpun kamu mencoba untuk ngomong sama aku. Sudah habiskah masa berlaku rasa bersalahmu, jadi kamu harus mengisi ulangnya kembali, atau rasa bersalahmu baru akan muncul pada orang-orang tertentu tetapi aku enggak termasuk diantara orang-orang itu.
Aku sudah enggak tahu harus kayak gimana lagi menghadapi kamu, dan temanmu yang satunya lagi. Dan aku enggak tahu harus menyapa atau bagaimana kalau kita bertemu atau berpapasan saat di kampus atau saat dikelas, apa harus buang muka seakan aku tak mengenal kalian berdua, atau aku harus pura-pura tidak melihat kalian berdua, atau aku mulai mencoba menyapa kalian berdua duluan. Memang sih, aku selalu diajarkan untuk tidak punya dendam atau marah yang berlebihan ke orang lain , tapi disini aku batas kesabaranku sudah habis menghadapi tingkah pola kamu dan temanmu itu. Sebenarnya aku enggak begitu marah banget sama temenmu itu tapi dia selalu sama kamu dan bahkan sekarang temanmu itu mirip dengan sikapmu walaupun masih mending temanmu.
Aku enggak akan marah kalau kamu sama temenmu itu enggak kelewatan, asal kamu aja temenmu itu menggu komando dari kamu, baru dia akan bergerak tapi kalau enggak ada komando dari kamu, dia enggak akan bergerak. Dan temanmu itu akan datang ke suatu tempat yang kita sepaki kalau kamu sudah berangkat atau kamu sudah sampai  baru dia akan berangkat tapi kalau kamu belum datang , dia juga akan enggak datang dan kalau kamu dan enggak berangkat, dia juga akan enggak berangkat.
Kamu yang katanya mau berubah, tapi aku lihat sama sekali enggak. Kamu itu ternyata, semakin aku kenal sama kamu, semakin aku memahami kamu, aku semakin enggak ngerti kamu orang yang kayak gimana dan semakin aku ilfeel pula. Kamu yang dulu punya point plus dari ku, sekarang point plus itu makin lama berkurang dan bahkan sudah enggak ada point plus dari ku.  Aku sudah sangat sabar sama tingkah polamu, tapi apa? Kamu semakin menjadi dan sampai pada puncak kesabaranku habis, aku sudah enggak bisa mengontrol kemarahanku dan mengkontrol dirikku sendiri keluarlah semua amarah yang salami ini ku tahan. Setelah itu, kamu sama sekali enggak berusaha untuk minta maaf. Aku samapai berpikir sebenarnya hatimu itu terbuat apa, enggak sedikitpun kamu mencoba untuk ngomong sama aku. Sudah habiskah masa berlaku rasa bersalahmu, jadi kamu harus mengisi ulangnya kembali, atau rasa bersalahmu baru akan muncul pada orang-orang tertentu tetapi aku enggak termasuk diantara orang-orang itu.
Aku sudah enggak tahu harus kayak gimana lagi menghadapi kamu, dan temanmu yang satunya lagi. Dan aku enggak tahu harus menyapa atau bagaimana kalau kita bertemu atau berpapasan saat di kampus atau saat dikelas, apa harus buang muka seakan aku tak mengenal kalian berdua, atau aku harus pura-pura tidak melihat kalian berdua, atau aku mulai mencoba menyapa kalian berdua duluan. Memang sih, aku selalu diajarkan untuk tidak punya dendam atau marah yang berlebihan ke orang lain , tapi disini aku batas kesabaranku sudah habis menghadapi tingkah pola kamu dan temanmu itu. Sebenarnya aku enggak begitu marah banget sama temenmu itu tapi dia selalu sama kamu dan bahkan sekarang temanmu itu mirip dengan sikapmu walaupun masih mending temanmu.
Aku enggak akan marah kalau kamu sama temenmu itu enggak kelewatan. Asal kamu aja temenmu itu menggu komando dari kamu, baru dia akan bergerak tapi kalau enggak ada komando dari kamu, dia enggak akan bergerak. Dan temanmu itu akan datang ke suatu tempat yang kita sepaki kalau kamu sudah berangkat atau kamu sudah sampai  baru dia akan berangkat tapi kalau kamu belum datang , dia juga akan enggak datang dan kalau kamu dan enggak berangkat, dia juga akan enggak berangkat.

Rabu, 14 Mei 2014

Maaf,bukan kamu yang ku lihat melainkan dia


Maaf karena setiap kali aku melihatmu, itu pasti bukan kamu yang aku lihat melainkan dia. Dia yang dulu sangat special buat aku, dia dulu selalu ada buat aku, dia yang selalu bisa bikin aku tenang saat sedang ada masalah, dia yang selalu bisa bikin nyaman saat aku sedang gelisah, dia yang bertanggung jawab atas semua yang dia lakukan, dia yang selalu tau kalau aku sedang gelisah atau ada masalah. Tapi itu semua dulu karena sekarang dia sudah tidak ada disini, dia sekarang kuliah di Jakarta.
Saat aku bertemu dengan kamu, disaat itu juga aku langsung melihat kamu itu mirip seperti dia. Setiap kali aku melihat kamu, seakan aku sedang bersama dengan dia. Oleh sebab itu setiap kali kamu meminta makanannya yang aku beli, aku tanpa pikir panjang langsung ku berikan semuanya karena itu hal biasa yang aku lakukan saat dia meminta makananku diwaktu kita  masih duduk di bangku SMA. Dan semua hal yang aku lakukan ke dia, aku lakukan pula ke kamu. Mungkin kamu mengira kalau aku menyukaimu, tapi maaf aku sama sekali enggak menyukaimu karena saat aku melihat kamu, bukan kamu orang yang aku lihat melainkan dia. Saat aku bersama dengan dia, aku menjadi diriku sendiri tanpa aku harus menjadi orang lain, begitu pula saat aku dengan kamu. Walau kalian dua orang berbeda tapi enggak tau kenapa aku melihat kamu itu sama seperti dia.
Sebenarnya kamu itu beda jauh dari dia, kamu itu orang yang rapih dan pandai memadu padankan pakaian yang kamu pakai sedangkan dia orang yang tidak dan dia kurang pandai memadu padankan pakaian yang dia pakai jadi terkadang pakaiannya nabrak warna dan enggak cocok. Kamu orang yang cinta akan kebersihan, dia orang yang tidak terlalu cinta akan kebersihan atau bisa dibilang biasa-biasa aja. Kamu orang kurang peduli terhadap teman-teman perempuan yang saat mengerjakan denganmu sampai malam hari, sedangkan dia orang yang sangat peduli dengan teman-teman perempuannya. Kamu orang yang tidak bisa dipercaya omonganmu atau bisa dibilang kamu orang yang suka membual sana-sani dan ini- itu, sedangkan dia orang dapat dipercaya omonganya dan tidak suka membual ini-itu.Tapi walau gitu mereka sama-sama cinta akan olahraga yaitu olahraga yang mereka cintai futsal, lalu cara mereka berbicara itu sama dengan intonasi yang lembut dan cara mereka memperlakukan perempuan penuh dengan kasih sayang.
Mungkin dulu saat aku bersama dia, aku terlalu memakai hati jadi saat aku bertemu dengan orang mirip dengan dia, aku langsung bilang ‘ mirip dengan dia’ dan aku enggak bisa terlepas dari dia…
 Kamu yang selalu aku rindukan
                                                                                      Di setiap saat....

Minggu, 04 Mei 2014

Dia yang aku pikirkan

Waktu pertama kali ketemu, aku langsung terpesona dengannya. Aku selalu berdoa agar kita bisa sekelas atau selalu bertemu saat di kampus. Dia orang yang langsung bisa membuatku terpesona, dia seorang cowok yang terlihat manis saat tersenyum mungkin itu karena dia mempunya lesung pipi. Dia seorang sangat tergila-gila dengan futsal, dan tiap hari-hari tertentu dia selalu latihan futsal tapi latihannya itu malam hari. Terkadang waktu aku lewat di depannya terdengar kalau dia sebenarnya capek latihan futsal malamm dan ditambah lagi saat  banyak tugas kuliah yang menumpuk. Tapi walaupun dia ngomong capek, dia pasti main futsal  soalnya saat dia main dia bisa meluapkan semua emosinya dengan teriak-teriak. Dan dia orang yang gak bisa diam dan gak bisa fokus terlalu lama, kalau udah kayak gitu dia bakal teriak-teriak mencari  perhatian orang lain atau dia akan buka hp untuk buka sosmed yang dia punya. Dan dia seorang cowok yang bersihan bahkan lebih dari cewek, dia juga orang yang suka mengerjakan tugas di tempat-tempat makan fastfood, saat disana dia bisa sampai berjam-berjam untuk mengerjakan tugas.  Saat aku tahu kalau kita sekelas dan kita sekelompok pula, kayaknya doaku selama ini terkabul.  
Ku pikir bakal asyik saat sekelompok sama orang yang special bagiku, tapi ternyata enggak seasyik itu, serta enggak seperti yang aku bayangin dulu. Makin sering kita ketemu, makin sering kita ngobrol makin jauh semua yang aku bayangin tentang dia. Dia yang aku pikir cowok yang peduli sama teman-temannya, tapi ternyata dia sama sekali gak peduli sama temen-temen cewek sekelompoknya pulang malam-malam saat selesai mengerjakan tugas, tapi beda saat ada mba-mba yang tanya ke kita dan dia langsung nganterin mba itu sambil jelasain apa yang mba itu gak tau.Dia yang aku pikir cowok yang dewasa tapi ternyata dia gak dewasa sama sekali. Dia yang aku pikir cowok yang perhatian sama teman-temannya, tapi ternya enggak ada perhatian-perhatiannya kalaupun perhatian itu cuma buat basa basi aja. yang aku suka dari dia saat dia bicara dengan orang, karena saat dia bicara pasti nada suaranya halus dan lembut. Mungkin itu yang dia pakai untuk mendekati dan mencari perhatian cewek-cewek. Dan cewek yang dia deketin pasti akan melting saat berbicara dengan dia, termasuk aku. Lalu hal yang aku suka selain itu dari dia ada pada saat dia memperlakukan cewek yang dimana cara dia memperlakukan cewek itu penuh dengan kasih sayang.
Walau semua yang aku pikirkan tentang dia berbading terbalik dengan kenyataan serta membuatku sedikit ilfeel, tapi tetap saja aku selalu dan selalu menginginkan ada didekat dia agar aku mengetahui banyak tentang dia. Ini aku lakuin bukan berarti aku menyukai dia atau menginginkan dia, ini aku lakuin hanya sekedar penasaran sebenarnya dia orang yang seperti apa. Hanya itu saja

dia yang selalu membuatku makin penasaran 
setiap saat bertemu

Kamis, 17 April 2014

Sebenarnya blog ini dibuat untuk membagikan cerita-cerita yang bisa bermanfaat buat yang membaca, tapi makin lama yang ditulis lebih ke curhatan-curhatan yang aku rasa gak ada manfaatnya soalnya curhatannya lebih ke dalam belum bisa  menerima segala-galanya dan belum bisa menerima diri sendiri. Tapi sekarang semuanya berubah dan lebih baik dari dulu dulu dan dulu :)
Dari semua tulisan yang aku buat banyak banget dan sampai lupa apa aja, tapi ada beberapa dari tulisan itu yang paling aku suka... 
silakan di klik
http://lifetooprecious.blogspot.com/2008_11_01_archive.html