Rabu, 11 Juni 2014

Flashback

Kamu yang dulu pernah menggisi semua hari-hariku dan kamu orang yang sangat special bagiku. Kini kamu telah pergi jauh tuk melanjutkan pendidikan diperkuliah, sejak itu aku berdoa “semoga kita bisa dipertemukan kembali”.
Setelah kurang lebih empat tahun, aku sudah mulai bisa melupakanmu karena sejak kita mengakhiri hubungan kita dulu aku belum bisa melupakan dan ditambah lagi kamu mendekati sahabatku sendiri. Walaupun sahabatku mengetahui hubunganku dengganmu dulu  tapi tetap saja dia  menyukaimu. Aku gak bisa nyalahin sahabatku, karena yang namanya orang jatuh cinta gak bisa dibuat-buat atau dibohongin. Cinta itu hadir dengan sendirinya, tanpa kita mengetahui kenapa kita bisa jatuh cinta kepada orang itu.
Kamu itu orang yang dengan mudah dapat membuat cewek-cewek dideketmu salah tingkah sendiri dengan caramu memperlakukan dia. Kamu pula seorang cowok yang  dengan mudah membuat cewek nyaman dideketmu. Kamu pula orang yang sangat perhatian dengan orang lain. Kamu, ya kamu dengan apa adanya tanpa menginginkan untuk memamerkan harta orangtuamu. Walau kamu seorang cowok yang berpunya tapi untuk penampilan dan pembawaan kamu itu sederhana serta orang lain yang tidak mengenal kamu pun tidak akan percaya kalau kamu itu orang yang berpunya.
Kamu selalu berusaha untuk tidak mengecewakan orang lain atau teman-temanmu tapi justru hal ini malah kebalikannya. Nggak tahu gimana caramu agar tidak mengecewakan teman-temanmu, tapi yang aku tahu kamu selalu selalu dan selalu berusaha agar tidak mengecewakan teman-temanmu termasuk aku diantaranya.
Kamu orang sangat sabar, dan dapat mengkontrol emosimu sendiri. Walaupun kamu sedang marah semarah-marahnya dengan temanmu tapi kamu masih bisa mengkontrol emosi mu agar orang yang disekitarmu tidak terkena imbas dari kemarahanmu. Aku masih ingat betul saat kamu sedang marah- marahnya dengan temanmu  tapi saat aku bertanya kepada mu, kamu langsung dapat mengubah intonasi suaramu secara lembut yang semula intonasi suaramu sangat keras saat berbicara dengan temanmu. Dan pancaran matamu yang semula terlihat sangat kesal tapi saat aku berbicara padamu pancaran mata itu berubah menjadi pancaran mata sangat tulus.

Tidak ada komentar: