Kamu yang dulu pernah menggisi semua hari-hariku dan kamu
orang yang sangat special bagiku. Kini kamu telah pergi jauh tuk melanjutkan
pendidikan diperkuliah, sejak itu aku berdoa “semoga kita bisa dipertemukan
kembali”.
Setelah kurang lebih empat tahun, aku sudah mulai bisa
melupakanmu karena sejak kita mengakhiri hubungan kita dulu aku belum bisa
melupakan dan ditambah lagi kamu mendekati sahabatku sendiri. Walaupun
sahabatku mengetahui hubunganku dengganmu dulu
tapi tetap saja dia menyukaimu.
Aku gak bisa nyalahin sahabatku, karena yang namanya orang jatuh cinta gak bisa
dibuat-buat atau dibohongin. Cinta itu hadir dengan sendirinya, tanpa kita
mengetahui kenapa kita bisa jatuh cinta kepada orang itu.
Kamu itu orang yang dengan mudah dapat membuat cewek-cewek
dideketmu salah tingkah sendiri dengan caramu memperlakukan dia. Kamu pula
seorang cowok yang dengan mudah membuat
cewek nyaman dideketmu. Kamu pula orang yang sangat perhatian dengan orang
lain. Kamu, ya kamu dengan apa adanya tanpa menginginkan untuk memamerkan harta
orangtuamu. Walau kamu seorang cowok yang berpunya tapi untuk penampilan dan
pembawaan kamu itu sederhana serta orang lain yang tidak mengenal kamu pun tidak
akan percaya kalau kamu itu orang yang berpunya.
Kamu selalu berusaha untuk tidak mengecewakan orang lain atau
teman-temanmu tapi justru hal ini malah kebalikannya. Nggak tahu gimana caramu
agar tidak mengecewakan teman-temanmu, tapi yang aku tahu kamu selalu selalu
dan selalu berusaha agar tidak mengecewakan teman-temanmu termasuk aku
diantaranya.
Kamu orang sangat sabar, dan dapat mengkontrol
emosimu sendiri. Walaupun kamu sedang marah semarah-marahnya dengan temanmu
tapi kamu masih bisa mengkontrol emosi mu agar orang yang disekitarmu tidak
terkena imbas dari kemarahanmu. Aku masih ingat betul saat kamu sedang marah-
marahnya dengan temanmu tapi saat aku
bertanya kepada mu, kamu langsung dapat mengubah intonasi suaramu secara lembut
yang semula intonasi suaramu sangat keras saat berbicara dengan temanmu. Dan pancaran
matamu yang semula terlihat sangat kesal tapi saat aku berbicara padamu
pancaran mata itu berubah menjadi pancaran mata sangat tulus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar