Jumat, 27 Juni 2014

Main Ke Radya Pustaka


Mengunjung Cagar Budya
Museum Radya Pustaka Surakarta 




Disusun Oleh :
Leli Nurul Ikhsani (F100110005)
Novita Bintaraningtyas (F100110010)
Asyifa Ayu Aksari (F100110026)
Kelas : I 



  
Novita, Leli, Asyifa









   Haiiii, mau sedikit cerita nih tentang pengalaman kita bertiga yang lagi pertama kalinya datang dan masuk ke Museum Radya Pustaka di daerah Jalan Slamet Riyadi, ya ya kita udah sekitar 20tahunan tinggal di karasidenan Surakarta tapi baru sekali itu masuk ke sana padahal sering banget wira wiri di jalanan Slamet Riyadi hehehe maklumlah namanya juga anak muda :p Museum ini sudah berusia hampir 124 tahun yang lalu, udah tua banget ya :D
Yapp pertama kita janjian nih buat langsung ketemu disana, sampai disana beli tiket dulu buat orang sama kamera, murah kok harganya 1 tiket Rp. 5rb trus 1 kamera juga Rp.5rb padahal sebelum kesana salah satu dari kita sempat browsing tentang Museum itu trus harga tiket kamera Rp.2.500 eh baru berapa jam harga udah naik hahaa ya ya masalah harga sih kecil kok buat kita bahkan kalo mau lebih mahal sih gak papa kan juga buat perawatan Museum biar lebih apik lagi gitu :D
Kotak Musik Pemberian Napoleon Bonaparte
Gamelan
      Udah beli tiket, kita langsung masuk nih, di bagian depan ada senjata – senjata jaman dahulu, ada keris – keris terus ada arca – arca Kerajaan, ada juga hiasan piring yang semuanya masih terawat. Ada juga semacam kotak musik pada jaman dahulu pemberian dari Napoleon Bonaparte buat Pakubuwono ke 6. Kemudian masuk ke dalam lagi, ada berbagai macam  peralatan gamelan dan kawan – kawannya. Terus disisi kanan dan kirinya gamelan ada wayang – wayang yang  jumlahnya cukup banyak, dari yang kecil 
Mesin Ketik Huruf Jawa
Pakaian Kebesaran Bupati Keraton Surakarta
sampai yang besar trus dari yang kurus sampai yang gemuk alias raksasa hehee terus ada patung bapak – bapak pakai Pakaian Kebesaran Bupati Keraton Surakarta, Pakaian itu biasa digunakan untuk menyambut tamu besar yang datang ke Keraton Surakarta. Kemudian, ada juga mesin ketik huruf jawa yang ditata di dalam kotak sehingga masih terlihat apik.
Masuk ke dalam lagi, ada beberapa mata uang kuno dari berbagai Negara di Indonesia , ada yang uang kertas ada juga uang logam. Kemudian ada miniatur Keraton Surakarta, miniatur Masjid Agung Demak, dan Miniatur Makam Imogiri.
      Sebenarnya Museumnya sangat nyaman dan bersih, semuanya tertata rapi namun barang – barang yang ada disana tinggal sedikit karena banyak yang hilang dicuri sama orang – orang yang tidak bertanggung jawab dengan benda –benda kuno yang banyak nilainya itu. Kasihan Kasihan Kasihan :’(
       Iya sih, barang – barang peninggalan jama dahulu atau benda-benda kuno kalau dijual harganya sangat mahal tapi walaupun gitu gak semestinya demi uang kita sampai mencuri barang-barang itu untuk di perjual belikan. Semestinya itu, kita menjaga agar peninggalan-peninggalan jaman dahulu supaya kelak anak cucu kita nanti masih bisa melihat barang-barang peninggalan jaman dahulu seperti senjata-senjata, terus keris- keris, gamelan, wayang-wayang, sehabis itu  arca – arca Kerajaan, Pakaian Kebesaran Bupati Keraton Surakarta dan masih banyak lag
      Yah mungkin cukup sekian cerita dari kita tentang perjalanan di Museum yang tercinta ini hehehe ternyata nggak ada ruginya kok main main ke tempat yang bersejarah kayak gitu hehee :p

Tidak ada komentar: