Kamu yang katanya mau berubah, tapi aku lihat sama sekali
enggak. Kamu itu ternyata, semakin aku kenal sama kamu, semakin aku memahami
kamu, aku semakin enggak ngerti kamu orang yang kayak gimana dan semakin aku
ilfeel pula. Kamu yang dulu punya point plus dari ku, sekarang point plus itu
makin lama berkurang dan bahkan sudah enggak ada point plus dari ku. Aku sudah sangat sabar sama tingkah polamu,
tapi apa? Kamu semakin menjadi dan sampai pada puncak kesabaranku habis, aku
sudah enggak bisa mengontrol kemarahanku dan mengkontrol dirikku sendiri
keluarlah semua amarah yang salami ini ku tahan. Setelah itu, kamu sama sekali
enggak berusaha untuk minta maaf. Aku samapai berpikir sebenarnya hatimu itu terbuat
apa, enggak sedikitpun kamu mencoba untuk ngomong sama aku. Sudah habiskah masa
berlaku rasa bersalahmu, jadi kamu harus mengisi ulangnya kembali, atau rasa
bersalahmu baru akan muncul pada orang-orang tertentu tetapi aku enggak
termasuk diantara orang-orang itu.
Aku sudah enggak tahu harus kayak gimana lagi menghadapi
kamu, dan temanmu yang satunya lagi. Dan aku enggak tahu harus menyapa atau
bagaimana kalau kita bertemu atau berpapasan saat di kampus atau saat dikelas,
apa harus buang muka seakan aku tak mengenal kalian berdua, atau aku harus
pura-pura tidak melihat kalian berdua, atau aku mulai mencoba menyapa kalian
berdua duluan. Memang sih, aku selalu diajarkan untuk tidak punya dendam atau
marah yang berlebihan ke orang lain , tapi disini aku batas kesabaranku sudah
habis menghadapi tingkah pola kamu dan temanmu itu. Sebenarnya aku enggak
begitu marah banget sama temenmu itu tapi dia selalu sama kamu dan bahkan
sekarang temanmu itu mirip dengan sikapmu walaupun masih mending temanmu.
Aku enggak akan marah kalau kamu sama temenmu itu enggak
kelewatan, asal kamu aja temenmu itu menggu komando dari kamu, baru dia akan
bergerak tapi kalau enggak ada komando dari kamu, dia enggak akan bergerak. Dan
temanmu itu akan datang ke suatu tempat yang kita sepaki kalau kamu sudah
berangkat atau kamu sudah sampai baru
dia akan berangkat tapi kalau kamu belum datang , dia juga akan enggak datang
dan kalau kamu dan enggak berangkat, dia juga akan enggak berangkat.
Kamu yang katanya mau berubah, tapi aku lihat sama sekali
enggak. Kamu itu ternyata, semakin aku kenal sama kamu, semakin aku memahami
kamu, aku semakin enggak ngerti kamu orang yang kayak gimana dan semakin aku
ilfeel pula. Kamu yang dulu punya point plus dari ku, sekarang point plus itu
makin lama berkurang dan bahkan sudah enggak ada point plus dari ku. Aku sudah sangat sabar sama tingkah polamu,
tapi apa? Kamu semakin menjadi dan sampai pada puncak kesabaranku habis, aku
sudah enggak bisa mengontrol kemarahanku dan mengkontrol dirikku sendiri
keluarlah semua amarah yang salami ini ku tahan. Setelah itu, kamu sama sekali
enggak berusaha untuk minta maaf. Aku samapai berpikir sebenarnya hatimu itu terbuat
apa, enggak sedikitpun kamu mencoba untuk ngomong sama aku. Sudah habiskah masa
berlaku rasa bersalahmu, jadi kamu harus mengisi ulangnya kembali, atau rasa
bersalahmu baru akan muncul pada orang-orang tertentu tetapi aku enggak
termasuk diantara orang-orang itu.
Aku sudah enggak tahu harus kayak gimana lagi menghadapi
kamu, dan temanmu yang satunya lagi. Dan aku enggak tahu harus menyapa atau
bagaimana kalau kita bertemu atau berpapasan saat di kampus atau saat dikelas,
apa harus buang muka seakan aku tak mengenal kalian berdua, atau aku harus
pura-pura tidak melihat kalian berdua, atau aku mulai mencoba menyapa kalian
berdua duluan. Memang sih, aku selalu diajarkan untuk tidak punya dendam atau
marah yang berlebihan ke orang lain , tapi disini aku batas kesabaranku sudah
habis menghadapi tingkah pola kamu dan temanmu itu. Sebenarnya aku enggak
begitu marah banget sama temenmu itu tapi dia selalu sama kamu dan bahkan
sekarang temanmu itu mirip dengan sikapmu walaupun masih mending temanmu.
Aku enggak akan marah kalau kamu sama temenmu itu enggak
kelewatan. Asal kamu aja temenmu itu menggu komando dari kamu, baru dia akan
bergerak tapi kalau enggak ada komando dari kamu, dia enggak akan bergerak. Dan
temanmu itu akan datang ke suatu tempat yang kita sepaki kalau kamu sudah
berangkat atau kamu sudah sampai baru
dia akan berangkat tapi kalau kamu belum datang , dia juga akan enggak datang
dan kalau kamu dan enggak berangkat, dia juga akan enggak berangkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar