Rabu, 15 Juni 2016

Sepenggal Cerita Tentang Ketidak Percayaan Diri



ada seorang anak perempuan, dia anak yang manis, anak yang selalu ceria,selalu bisa bikin orang tertawa saat melihat tingkah polanya dan dia juga anak yang penurut sekali. Tapi sayangnya,dia dari kecil oleh orang tuanya diterapkan banyak aturan, sebenarnya bukan diterapkan tapi terkesan begitu. Pada dasarnya cuman aturan yang wajar-wajar saja, tapi lama kelamaan menjadi suatu kebiasaan yang hasilnya sebuah ke khawatiran yang berlebihan dan ketidak percayaan pada si anak. Karena si anak terbiasa dengan banyak aturan-aturan yang telah dibuat, sehingga dia menjadi kurang percaya diri seperti untuk tampil didepan publik, atau untuk memperkenalkan siapa dirinya atau kurang percaya diri untuk mengambil suatu keputusan
Tanpa sadar orang tuanya membuat anaknya menjadi seperti itu. Walau kadang anak perempuan ini bersikap overt percaya diri didepan orang tuanya tapi sebenarnya ia sangat tidak percaya diri, ciut nyalinya, serba takut ini takut itu. Dan anak perempuan ini juga kalau di tanya pasti jawabnya "bisa atau berani" walaupun sebenarnya dia gak bisa dan gak berani. Anak perempuan ini selalu mencoba untuk mengatakan kebalikan  dari kenyataan yang sebenarnya dia gak percaya diri menjadi "aku percaya diri", atau aku gak bisa menjadi "aku bisa". Terkadang sangat sulit untuk mengatakan kebalikan dari diri dia yang sebenarnya, tapi dia selalu mencoba mengulang-ulang perkataannya itu, gak jarang dia meneteskan air mata saat dia menyadari kalau yang dikatakan gak sesuai dengan kenyataannya....

Tidak ada komentar: